JAKARTA - Di tengah meningkatnya urgensi perubahan iklim global, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) klaster infrastruktur memperkuat komitmen terhadap pengembangan berkelanjutan di sektor konstruksi. Upaya ini menjadi langkah strategis untuk menjaga keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan, sekaligus memperkuat daya saing industri konstruksi nasional di era transisi hijau.
Konsep pembangunan berkelanjutan yang diusung para BUMN ini berfokus pada pemenuhan kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang. Prinsip tersebut menekankan pentingnya keseimbangan antara tiga pilar utama — ekonomi, sosial, dan lingkungan — melalui pengelolaan sumber daya yang bijak, efisien, serta minim dampak negatif terhadap alam.
Sebagai garda terdepan dalam klaster ini, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mengambil peran penting dalam memperkuat riset dan inovasi terapan melalui Infrastructure Research and Innovation Institute (I2RI), wadah kolaboratif yang didirikan untuk mempercepat pengembangan teknologi konstruksi berkelanjutan di Tanah Air.
I2RI Jadi Pusat Riset dan Inovasi Konstruksi Berkelanjutan
Kehadiran Infrastructure Research and Innovation Institute (I2RI) menjadi tonggak penting bagi kolaborasi BUMN di bidang infrastruktur. Lembaga ini berfungsi sebagai platform riset bersama yang memungkinkan berbagai BUMN untuk berbagi pengetahuan, sumber daya, dan hasil penelitian dalam rangka menciptakan solusi inovatif bagi tantangan industri konstruksi masa depan.
I2RI tidak hanya berfokus pada peningkatan efisiensi dan efektivitas proses pembangunan, tetapi juga mendukung dekarbonisasi sektor konstruksi, yang sejalan dengan target penurunan emisi karbon nasional.
Direktur Operasi PT Semen Indonesia, Reni Wulandari, yang menjabat sebagai Chairwoman of Steering Committee I2RI, menegaskan bahwa lembaganya akan terus memperkuat upaya riset dan penerapan teknologi ramah lingkungan di seluruh lini proyek strategis.
“I2RI diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi kemajuan industri bahan bangunan dan sektor konstruksi, serta memperkuat posisi Indonesia di kancah regional,” ujar Reni.
Lebih jauh, Reni menjelaskan bahwa kolaborasi ini juga berperan penting dalam memperkuat kapabilitas riset terapan (applied research & innovation) di kalangan BUMN infrastruktur agar mampu menghasilkan inovasi yang relevan dengan kebutuhan pasar dan tuntutan era digitalisasi industri.
Dorongan untuk Dekarbonisasi dan Efisiensi Proyek Nasional
Salah satu langkah nyata dari I2RI dan para BUMN infrastruktur adalah pengembangan serta penerapan semen rendah karbon untuk proyek-proyek strategis nasional. Inovasi ini dinilai mampu menekan emisi CO? secara signifikan, sekaligus meningkatkan keberlanjutan rantai pasok bahan bangunan.
Reni menjelaskan bahwa langkah tersebut merupakan bentuk dukungan nyata terhadap program dekarbonisasi nasional, yang menjadi salah satu pilar utama dalam strategi pembangunan rendah emisi pemerintah.
Dengan mengadopsi bahan bangunan yang ramah lingkungan, para pelaku industri dapat menekan dampak negatif terhadap lingkungan tanpa mengorbankan kualitas dan ketahanan konstruksi.
“Dengan semangat kolaborasi, I2RI siap mendukung pengembangan teknologi infrastruktur berkelanjutan, mendorong efisiensi dan efektivitas proses konstruksi, serta menciptakan produk inovatif yang memiliki nilai tambah tinggi dan daya saing,” tambah Reni.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat fondasi pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya berorientasi pada hasil jangka pendek, tetapi juga memperhitungkan keberlangsungan ekosistem industri konstruksi dalam jangka panjang.
Sinergi dengan Akademisi dan Praktisi untuk Percepatan Inovasi
Keberhasilan pengembangan konstruksi berkelanjutan tidak dapat dicapai tanpa kolaborasi lintas sektor. Oleh karena itu, I2RI juga menggandeng praktisi, akademisi, dan lembaga pemerintah untuk bersama-sama menciptakan inovasi yang adaptif terhadap tantangan zaman.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat basis riset material bangunan ramah lingkungan, meningkatkan efektivitas kebijakan industri, serta memastikan bahwa setiap inovasi yang lahir dari riset BUMN dapat diimplementasikan secara luas dan berkelanjutan.
Reni menuturkan bahwa perkembangan teknologi konstruksi modern menuntut adanya inovasi yang memadukan unsur digitalisasi, bahan ramah lingkungan, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
“Teknologi konstruksi di era modern saat ini berkembang dengan pesat, sehingga membutuhkan dukungan inovasi yang mengadopsi teknologi digital, bahan bangunan ramah lingkungan dan pengembangan metode konstruksi, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia,” jelasnya.
Dengan demikian, riset dan inovasi tidak hanya menjadi aktivitas tambahan, melainkan pondasi utama dalam membangun sektor infrastruktur nasional yang tangguh, adaptif, dan kompetitif di tengah perubahan iklim dan dinamika global.
Membangun Masa Depan Infrastruktur Hijau Indonesia
Langkah BUMN klaster infrastruktur melalui I2RI menunjukkan arah baru dalam pembangunan nasional yang berfokus pada sustainability dan efisiensi sumber daya. Dengan semangat kolaborasi antar-BUMN dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, inisiatif ini diharapkan dapat mempercepat transformasi sektor konstruksi menuju era infrastruktur hijau.
Keterlibatan aktif PT Semen Indonesia dan anggota BUMN lainnya menjadi bukti nyata bahwa pembangunan berkelanjutan bukan sekadar slogan, tetapi telah menjadi strategi bisnis inti dalam menghadapi tantangan global dan mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Melalui riset, inovasi, dan sinergi lintas sektor, BUMN klaster infrastruktur berkomitmen untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih hijau, efisien, dan tangguh — sebuah langkah penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang sesungguhnya.