JAKARTA - Matchday ketiga Liga Europa 2025/26 menghadirkan drama, kejutan, dan cerita menarik bagi dua pemain yang kini menjadi bagian dari Timnas Indonesia, yakni Dean James dan Calvin Verdonk. Keduanya tampil membela klub masing-masing, namun hasil akhir memperlihatkan nasib yang berlawanan.
Dean James menjadi bagian dari kemenangan bersejarah Go Ahead Eagles atas Aston Villa, sementara Calvin Verdonk harus menelan kekalahan bersama Lille di tangan PAOK Thessaloniki.
Selain kisah dua pemain naturalisasi tersebut, laga-laga lainnya di Liga Europa pekan ini juga diwarnai dengan hasil mengejutkan, seperti kekalahan AS Roma di kandang dan debut gemilang pelatih baru Nottingham Forest, Sean Dyche, yang langsung memberi dampak positif.
Debut Impresif Sean Dyche dan Kejutan di Kota Nottingham
Sorotan pertama datang dari Inggris. Nottingham Forest tampil trengginas di bawah arahan pelatih barunya, Sean Dyche, yang baru beberapa hari resmi mengambil alih kursi manajer. Di hadapan publik City Ground, Forest menundukkan raksasa Portugal, FC Porto, dengan skor 2-0.
Kemenangan ini menjadi pembuka manis sekaligus kemenangan pertama mereka di fase grup Liga Europa musim ini. Dua gol Forest lahir dari titik penalti — Morgan Gibbs-White membuka keunggulan pada menit ke-20 setelah Jan Bednarek melakukan handball, dan Igor Jesus menggandakan skor di menit ke-77 setelah pelanggaran terhadap Nicolò Savona.
Bagi Porto, kekalahan ini menjadi tamparan keras karena merupakan yang pertama sepanjang musim. Sementara bagi Dyche, hasil tersebut membuktikan efektivitas pendekatan defensif khasnya yang langsung membuahkan hasil sejak laga debut.
AS Roma Keok di Olimpico, Dybala Cetak Gol Bersejarah
Sementara itu, di Italia, AS Roma harus menelan pil pahit setelah kalah 1-2 dari tamunya, Viktoria Plze?, di Stadion Olimpico. Pertandingan ini menjadi salah satu kejutan besar di matchday ketiga.
Plze? tampil tak kenal takut dan mencetak dua gol cepat lewat aksi Prince Kwabena Adu dan Cheick Souaré, yang membuat Roma kesulitan keluar dari tekanan. Meskipun Paulo Dybala berhasil memperkecil ketertinggalan melalui penalti — yang sekaligus menjadi gol ke-200 dalam kariernya — tim asuhan Gian Piero Gasperini gagal mengejar ketertinggalan hingga peluit akhir berbunyi.
Kemenangan Plze? juga menjadi catatan spesial bagi pelatih baru mereka, Martin Hyský, yang sukses mempersembahkan tiga poin berharga di laga tandangnya ke Italia. Roma kini harus memperbaiki performa mereka jika tak ingin tercecer di klasemen grup.
Dean James Ukir Sejarah Bersama Go Ahead Eagles
Laga di Belanda menjadi salah satu sorotan utama bagi publik Indonesia. Dean James, bek muda keturunan Indonesia, tampil penuh saat Go Ahead Eagles menumbangkan Aston Villa dengan skor mengejutkan 2-1.
Pertandingan ini berlangsung dramatis. Aston Villa lebih dulu unggul cepat melalui Evann Guessand di menit ke-4, namun Mathis Suray menyamakan kedudukan tak lama berselang dengan gol yang juga tercatat sebagai gol kandang pertama Eagles di kompetisi Eropa.
Momentum kemenangan datang di menit ke-61 ketika Mats Deijl, sang kapten, mencetak gol penentu setelah memanfaatkan kesalahan pertahanan Villa. Peluang Villa untuk menyamakan kedudukan pupus setelah Emiliano Buendia gagal mengeksekusi penalti di menit ke-79.
Dean James tampil solid di lini belakang, disiplin dalam duel satu lawan satu, dan menjadi bagian dari pertahanan yang mampu menahan tekanan tim Premier League hingga akhir laga. Kemenangan ini disebut-sebut sebagai hasil terbesar dalam sejarah klub Go Ahead Eagles di kancah Eropa.
Calvin Verdonk Bersinar, Tapi Lille Takluk dari PAOK
Berbeda nasib dialami oleh Calvin Verdonk, rekan satu negaranya di Timnas Indonesia. Ia tampil menonjol di sektor kiri pertahanan Lille, tetapi timnya harus mengakui keunggulan PAOK Thessaloniki dengan skor tipis 3-4 di Stade Pierre-Mauroy.
Meski kalah, Verdonk tetap menjadi salah satu pemain terbaik Lille malam itu. Ia mencatat satu assist brilian melalui sepak pojok yang diselesaikan dengan baik oleh Benjamin Andre. Sepanjang laga, Verdonk juga aktif membantu serangan dan beberapa kali menebar ancaman lewat umpan silang akuratnya.
Namun, lini pertahanan Lille gagal menjaga konsentrasi. Kiril Despodov menjadi mimpi buruk dengan dua gol dan satu assist untuk PAOK. Upaya Lille untuk bangkit di babak kedua tak cukup mengubah hasil, dan mereka harus puas dengan kekalahan yang memperlambat langkah di fase grup.
Bagi Verdonk, laga ini tetap menjadi pengalaman berharga dalam menjaga performanya di kompetisi Eropa. Penampilannya yang konsisten bisa menjadi modal penting saat kembali membela Timnas Indonesia di agenda internasional berikutnya.
Liga Europa Penuh Kejutan dan Cerita Inspiratif
Matchday ketiga Liga Europa 2025/26 memperlihatkan betapa ketatnya persaingan antarklub Eropa musim ini. Dari kemenangan perdana Sean Dyche bersama Nottingham Forest, kekalahan mengejutkan AS Roma, hingga kisah kontras dua pemain keturunan Indonesia, semuanya menunjukkan dinamika turnamen yang sulit diprediksi.
Dean James menikmati momen bersejarah dengan kemenangan besar bersama Go Ahead Eagles, sementara Calvin Verdonk harus menelan kekalahan meski tampil impresif untuk Lille. Keduanya menjadi representasi nyata bahwa perjuangan pemain Indonesia di Eropa kini bukan lagi mimpi, melainkan kenyataan yang terus berkembang.
Dengan performa seperti ini, publik Tanah Air tentu berharap keduanya dapat menjaga konsistensi dan terus mengharumkan nama Indonesia di level klub maupun internasional. Liga Europa pun kembali membuktikan diri sebagai panggung drama sepak bola yang tak pernah kehabisan kejutan.