JAKARTA - Tunggal putra muda Indonesia, Alwi Farhan, kembali mencuri perhatian dunia bulu tangkis setelah menumbangkan unggulan ketujuh Alex Lanier asal Prancis di babak 32 besar French Open 2025. Bermain di Glaz Arena, Alwi tampil percaya diri dan menang dua gim langsung dengan skor 21-15 dan 21-16.
Pertandingan berlangsung intens sejak awal. Kedua pemain terlibat duel sengit dengan reli panjang yang menguras stamina. Namun, perlahan Alwi mampu mengambil kendali permainan melalui variasi pukulan dan penguasaan tempo yang cermat.
Di gim pertama, Alwi unggul 9-5 lalu menutup interval dengan skor 11-7. Setelah itu, tunggal putra berusia 19 tahun tersebut memperlebar jarak menjadi 17-10 sebelum akhirnya menuntaskan gim pertama dengan skor 21-15.
Masuk ke gim kedua, perlawanan Lanier semakin ketat. Didukung mayoritas penonton tuan rumah, ia mencoba menekan sejak awal. Namun, Alwi tetap tenang dan mempertahankan keunggulan tipis 11-9 di interval. Ketangguhan mental Alwi menjadi pembeda utama, hingga akhirnya ia memastikan kemenangan 21-16 dalam waktu 49 menit.
Tak Mau Terbebani, Alwi Pilih Fokus Recovery
Meski sukses menyingkirkan unggulan tuan rumah, Alwi enggan larut dalam euforia. Ia menegaskan bahwa fokus utamanya kini adalah pemulihan kondisi sebelum tampil di babak 16 besar.
“Saya punya waktu recovery satu hari, saya mau reset dulu dan gunakan sebaik-baiknya untuk prepare di babak selanjutnya,” ujar Alwi usai laga.
Ia juga mengaku tidak ingin memikirkan siapa lawan berikutnya. Bagi Alwi, yang terpenting adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin dan menjaga konsistensi permainan.
“Hari ini saya bersyukur bisa bermain dengan baik karena saya bisa mengontrol keragu-raguan dalam diri saya dan saya bisa recovery dengan baik setelah kemarin hasilnya kurang bagus di Denmark,” ujarnya.
Bangkit dari Kekecewaan di Denmark
Sebelum tampil di Prancis, Alwi sempat gagal melangkah jauh di Denmark Open 2025. Namun, ia berhasil bangkit dengan performa meyakinkan kali ini. Menurutnya, pengalaman pahit di turnamen sebelumnya menjadi pelajaran berharga untuk memperbaiki fokus dan kepercayaan diri di lapangan.
“Ada sedikit kendala di hamstring, semoga ke depannya bisa lebih baik,” kata Alwi. Pernyataannya mencerminkan kedewasaan dalam menjaga kondisi fisik di tengah jadwal padat tur Eropa.
Pelatihnya juga menyoroti kemajuan signifikan dalam hal ketenangan dan variasi pukulan yang diperlihatkan Alwi di pertandingan ini. Meski masih muda, mental bertandingnya mulai menunjukkan kematangan yang menjanjikan.
Modal Penting Menuju Babak 16 Besar
Kemenangan atas Lanier tidak hanya membawa Alwi melangkah ke babak 16 besar, tetapi juga meningkatkan rasa percaya dirinya untuk menghadapi lawan-lawan tangguh berikutnya. Di babak selanjutnya, Alwi berpotensi menghadapi pemain unggulan dari Asia yang memiliki gaya bermain cepat dan agresif.
Meski demikian, Alwi menegaskan bahwa ia tidak ingin terbebani dengan prediksi atau tekanan eksternal. “Saya tidak mau terlalu memikirkan siapa lawan saya nanti. Fokus saya adalah memperbaiki diri dan bermain lepas,” ujarnya.
Bagi PBSI, kemenangan Alwi ini juga menjadi sinyal positif bagi regenerasi sektor tunggal putra Indonesia. Setelah era Jonatan Christie dan Anthony Ginting, sosok Alwi Farhan mulai dipandang sebagai harapan baru yang mampu menembus level elite dunia.
Optimisme dan Dukungan untuk Pebulu Tangkis Muda
Pencapaian Alwi di French Open 2025 menambah daftar panjang pemain muda Indonesia yang sukses menorehkan prestasi di level internasional. Dukungan publik tanah air terus mengalir, terutama melalui media sosial yang ramai memberikan semangat untuk sang rising star.
PBSI berharap konsistensi performa Alwi dapat terus terjaga, mengingat turnamen besar berikutnya seperti China Masters dan Hong Kong Open sudah menanti dalam waktu dekat. Dengan persiapan matang dan kondisi fisik yang terjaga, peluang Alwi untuk menembus perempat final bahkan semifinal semakin terbuka.
“Saya akan terus berusaha memberikan yang terbaik di setiap pertandingan. Fokus pada proses dan kerja keras, hasil akan mengikuti,” tutup Alwi dengan nada optimis.