Sendi

Fakta di Balik Kebiasaan Membunyikan Sendi, Benarkah Sebabkan Radang?

Fakta di Balik Kebiasaan Membunyikan Sendi, Benarkah Sebabkan Radang?
Fakta di Balik Kebiasaan Membunyikan Sendi, Benarkah Sebabkan Radang?

JAKARTA - Bagi sebagian orang, mendengar bunyi “krek” saat membunyikan jari, leher, atau punggung bisa menimbulkan rasa lega dan puas. Kebiasaan ini bahkan sering dilakukan tanpa sadar, terutama saat tubuh terasa tegang atau kaku. Namun, di balik kebiasaan yang tampak sepele itu, banyak yang masih percaya bahwa membunyikan sendi bisa menyebabkan radang sendi (arthritis).

Apakah benar demikian? Faktanya, menurut penjelasan dokter neurolog dari AIIMS (All India Institute of Medical Sciences) yang dikutip dari The Times of India, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung anggapan tersebut. Membunyikan sendi tidak terbukti menyebabkan arthritis, selama tidak dilakukan dengan cara berlebihan atau hingga menimbulkan rasa sakit.

Asal Bunyi “Krek”: Gelembung Gas, Bukan Gesekan Tulang

Banyak orang mengira bunyi yang terdengar saat sendi dikrek berasal dari tulang yang saling bergesekan. Padahal, penjelasan medis menunjukkan hal yang berbeda. Bunyi tersebut sebenarnya muncul akibat gelembung gas yang meletus di dalam cairan sendi (synovial fluid), yaitu cairan pelumas alami yang menjaga sendi agar dapat bergerak dengan mulus.

Fenomena ini disebut “cavitation”, yakni kondisi ketika tekanan di dalam sendi menurun, sehingga gas nitrogen yang terkandung dalam cairan sinovial membentuk gelembung kecil. Ketika gelembung tersebut pecah, muncullah suara khas “krek” yang sering dianggap memuaskan.

Proses ini sepenuhnya alami dan tidak menimbulkan kerusakan struktur sendi. Dengan kata lain, bunyi itu bukan tanda adanya gesekan antara tulang atau peradangan, seperti yang sering disalahpahami banyak orang.

Tidak Menyebabkan Radang Sendi, Tapi Tetap Perlu Waspada

Laporan dari Harvard Health Publishing juga memperkuat penjelasan ini. Dalam laporannya disebutkan bahwa membunyikan sendi secara rutin tidak menimbulkan kerusakan permanen pada sendi, asalkan dilakukan dengan lembut dan tidak disertai rasa sakit. Hingga saat ini, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa kebiasaan tersebut dapat meningkatkan risiko arthritis atau radang sendi.

Kesalahpahaman ini sebenarnya sudah beredar selama puluhan tahun. Banyak orang mengaitkan bunyi sendi dengan risiko radang karena asumsi bahwa suara tersebut menandakan adanya kerusakan. Padahal, dokter menegaskan bahwa selama tidak ada gejala tambahan seperti nyeri, bengkak, atau kekakuan, bunyi sendi umumnya tidak berbahaya.

Namun, jika bunyi sendi disertai dengan rasa sakit, pembengkakan, atau keterbatasan gerak, hal itu bisa menjadi tanda adanya masalah lain. Misalnya, cedera pada ligamen, peradangan sendi, atau gangguan pada struktur jaringan sekitar sendi. Dalam kasus seperti ini, pemeriksaan medis tetap diperlukan agar penyebabnya dapat diketahui secara pasti.

Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?

Meski pada umumnya aman, kebiasaan membunyikan sendi tidak boleh diabaikan jika muncul gejala yang tidak biasa. Menurut para ahli, kamu sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter jika mengalami hal-hal berikut:

Bunyi sendi disertai nyeri tajam
Ini bisa mengindikasikan adanya cedera otot, ligamen, atau pergeseran sendi.

Sendi terasa kaku atau sulit digerakkan
Kondisi ini dapat menandakan peradangan atau degenerasi jaringan sendi.

Terdapat pembengkakan atau kemerahan pada area sendi
Tanda ini perlu diwaspadai karena bisa berkaitan dengan gangguan seperti artritis atau infeksi.

Bunyi sendi terlalu sering dan tidak wajar
Jika bunyi terjadi bahkan tanpa kamu menggerakkan sendi secara sadar, bisa jadi ada kelainan mekanik di dalamnya.

Kebiasaan membunyikan sendi sebenarnya tidak perlu dihentikan sepenuhnya, asalkan dilakukan dengan hati-hati dan tidak menimbulkan rasa tidak nyaman. Namun, penting untuk mengenali sinyal tubuh dan tidak memaksa gerakan jika terasa sakit.

Cara Menjaga Sendi Tetap Sehat

Untuk memastikan sendi tetap kuat dan fleksibel, dokter menyarankan beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan sehari-hari:

Lakukan peregangan secara rutin. Gerakan ringan seperti stretching dapat membantu menjaga elastisitas sendi dan otot.

Perbanyak aktivitas fisik. Latihan seperti berjalan, berenang, atau yoga dapat memperkuat otot penopang sendi.

Perhatikan asupan nutrisi. Konsumsi makanan yang kaya kalsium, vitamin D, dan omega-3 agar kesehatan tulang dan sendi tetap optimal.

Hindari posisi duduk atau berdiri terlalu lama. Postur tubuh yang salah bisa memberi tekanan berlebih pada sendi.

Minum air putih yang cukup. Cairan tubuh membantu melumasi sendi dan mencegah kekakuan.

Kebiasaan membunyikan sendi memang sering dilakukan untuk mengurangi rasa pegal atau tegang, namun menjaga gaya hidup sehat jauh lebih efektif dalam melindungi sendi dari kerusakan jangka panjang.

Aman Jika Tidak Disertai Nyeri

Dari berbagai penelitian dan penjelasan para ahli, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan membunyikan sendi tidak menyebabkan radang sendi (arthritis). Bunyi yang muncul hanyalah hasil dari gelembung gas yang pecah di dalam cairan sinovial dan tidak ada kaitannya dengan kerusakan tulang atau peradangan.

Namun, tetap penting untuk mengenali tanda-tanda yang tidak normal. Jika disertai nyeri, bengkak, atau kaku, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index