OJK

Dorongan OJK Sulselbar untuk Perbankan Gairahkan Program Gizi Nasional

Dorongan OJK Sulselbar untuk Perbankan Gairahkan Program Gizi Nasional
Dorongan OJK Sulselbar untuk Perbankan Gairahkan Program Gizi Nasional

JAKARTA - Perhatian terhadap pemenuhan gizi masyarakat kini semakin serius ditangani oleh berbagai pihak. Salah satu inisiatif konkret datang dari OJK Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) yang mengajak sektor perbankan untuk ikut serta mendukung.

Kepala OJK Sulselbar, Moch Muchlasin menyuarakan pentingnya kolaborasi antara perbankan dan pemerintah. Khususnya dalam mendorong kelancaran realisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sedang digencarkan pemerintah.

Menurutnya, keterlibatan lembaga keuangan sangat strategis dalam menyediakan akses modal. Apalagi program ini menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat yang sangat mendesak.

Muchlasin mengungkapkan hal itu dalam pernyataannya pada Senin, 20 Oktober 2025. Ia menyebutkan bahwa perbankan memiliki peran vital dalam pembiayaan program gizi yang dikelola oleh Satuan Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Program Gizi Rakyat Butuh Modal, Bukan Sekadar Wacana

Menurut Moch Muchlasin, potensi kehadiran SPPG di berbagai wilayah sangat besar. Namun ia mengingatkan bahwa potensi saja tidak cukup jika tidak diwujudkan dalam bentuk aksi nyata.

Ia menjelaskan bahwa program MBG bukanlah kegiatan kecil yang bisa dikelola tanpa persiapan matang. Dengan skala operasional besar, tentu dibutuhkan dukungan dari berbagai sektor termasuk lembaga keuangan.

“Bayangkan, satu dapur harus menyiapkan tiga ribu porsi makanan setiap hari,” jelasnya dalam kesempatan tersebut. Ia menggambarkan program MBG layaknya hajatan besar yang terjadi setiap hari tanpa henti.

Oleh karena itu, diperlukan pembiayaan yang cukup, SDM berkualitas, dan tata kelola yang solid. Tanpa dukungan tersebut, cita-cita mewujudkan gizi merata akan sulit tercapai secara optimal.

Muchlasin juga menegaskan pentingnya akses modal kerja dalam pelaksanaan program ini. Meskipun sistem pembayaran sudah digital dan transparan, modal awal tetap menjadi tantangan.

Kolaborasi OJK dan Perbankan untuk Gizi Berkelanjutan

Untuk mendukung pelaksanaan program MBG, OJK tak tinggal diam. Lembaga ini aktif melakukan koordinasi dengan perbankan nasional dan daerah.

Menurut Muchlasin, pihaknya telah berkomunikasi dengan bank-bank besar seperti BRI, Mandiri, BTN, dan Bank Sulselbar. Tujuannya agar masing-masing institusi bisa memberi kontribusi sesuai kapasitasnya.

Ia menyebutkan bahwa program seperti SPPG sangat relevan untuk dibiayai oleh sektor keuangan formal. Apalagi program ini punya struktur dan sistem yang transparan dalam pengelolaan dan pelaporan keuangannya.

“Kami terus koordinasi agar lembaga keuangan tidak hanya hadir di kota besar,” tegas Muchlasin. Ia ingin agar semua lapisan masyarakat, termasuk di desa, bisa menjangkau fasilitas keuangan.

Dengan akses permodalan yang terbuka, keberlanjutan program MBG bisa dijamin lebih baik. Program ini pun bisa tumbuh lebih cepat dan merata di berbagai daerah.

SPPG Jadi Simbol Ekonomi Rakyat dari Akar Rumput

Muchlasin menekankan bahwa peran OJK bukan hanya mengatur dan mengawasi industri jasa keuangan. Tapi juga berkontribusi aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

SPPG yang menjadi motor penggerak MBG di desa-desa adalah contoh nyata ekonomi rakyat. Program ini hadir langsung di tengah masyarakat dan melibatkan warga dalam proses produksinya.

“Ini bentuk konkret ekonomi yang tumbuh dari akar rumput,” jelasnya. Melalui SPPG, banyak lapangan kerja tercipta dan perputaran ekonomi lokal menjadi lebih hidup.

Ia pun mengingatkan bahwa keberadaan SPPG seharusnya tak hanya dianggap sebagai program sosial. Tapi juga sebagai peluang usaha yang punya skala besar dan berkelanjutan.

OJK terus mendorong inklusi keuangan hingga ke wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal). Dengan cara ini, akses permodalan tak lagi terbatas di perkotaan.

Arah Baru Peran Perbankan dalam Urusan Gizi

Langkah OJK Sulselbar memperluas peran sektor keuangan dalam program sosial adalah strategi jangka panjang. Ini bisa menjadi tonggak baru bagaimana perbankan turut memperbaiki kualitas hidup masyarakat.

Program Makan Bergizi Gratis bukan sekadar inisiatif konsumsi, tapi juga penggerak ekonomi lokal. Di balik dapur yang menyajikan ribuan porsi, ada sistem yang perlu dikelola dengan profesional.

Peran perbankan menjadi krusial untuk menyuntik modal dan mengembangkan manajemen keuangan. Transparansi pembayaran dengan virtual account adalah langkah awal, namun belum cukup.

Butuh kemudahan akses permodalan dan fasilitas pembiayaan mikro yang bisa menjangkau dapur-dapur MBG. Tanpa dukungan finansial yang nyata, program ini rawan terhambat di tengah jalan.

Apa yang didorong oleh OJK hari ini bisa menjadi contoh sinergi ideal antara pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat. Semua pihak diajak untuk terlibat aktif membangun sistem yang lebih sehat, bukan hanya tubuh masyarakat, tapi juga ekonominya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index