JAKARTA - Harry Kane kembali mencatatkan namanya dalam buku sejarah sepak bola Eropa. Striker andalan Bayern Munchen itu menorehkan rekor spektakuler dengan mencetak 20 gol hanya dalam 12 pertandingan pada musim 2025/2026.
Catatan ini menjadikannya pemain tercepat mencapai angka tersebut, melampaui dua ikon besar dunia, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Gol ke-20 Kane tercipta pada menit ke-14 saat Bayern menggilas Club Brugge 4-0 di Liga Champions. Berdasarkan data Opta, torehan itu menjadikan Kane sebagai pemain paling produktif di awal musim ini. Sebagai pembanding, Ronaldo butuh 13 laga pada musim 2014/15 untuk mencetak 20 gol, sementara Messi baru mencapai angka itu setelah 17 pertandingan.
Pencapaian luar biasa ini semakin memperkuat posisi Kane sebagai salah satu penyerang paling tajam di dunia, sekaligus bukti nyata konsistensinya sejak bergabung dengan Bayern Munchen.
Produktivitas Kane Jadi Cerminan Permainan Matang
Lebih dari sekadar statistik, produktivitas Harry Kane mencerminkan kematangan dalam gaya bermainnya. Sejak kedatangannya ke Bayern musim lalu, kapten tim nasional Inggris itu terus menunjukkan peran sentral dalam mesin serangan klub raksasa Jerman tersebut.
Musim debutnya berakhir dengan 44 gol dari 45 pertandingan, dan kini Kane sudah menembus setengah jumlah itu bahkan sebelum kalender berganti ke November. Performanya di lapangan bukan hanya soal mencetak gol, tapi juga tentang bagaimana ia berperan dalam membangun serangan. Kane mampu menciptakan peluang, mengatur tempo, dan menyelesaikan dengan efisien, membuat permainan Bayern terlihat lebih cair dan dinamis.
Kecerdasan taktik dan kemampuan membaca ruang menjadikan Kane sebagai penyerang modern yang komplet. Dengan performa seperti ini, ia digadang-gadang sebagai kandidat kuat Ballon d’Or 2026, terlebih jika berhasil membawa Inggris berjaya di ajang Piala Dunia.
Kompany: Apa yang Dilakukan Kane Benar-Benar Luar Biasa
Pelatih Bayern Munchen, Vincent Kompany, tak ragu melontarkan pujian tinggi kepada anak asuhnya itu. Ia menilai bahwa Harry Kane kini sedang beroperasi di level yang setara dengan dua legenda besar sepak bola, Messi dan Ronaldo.
“Harry Kane tentu masih bisa berkembang, meski sejauh ini ia sudah luar biasa untuk kami,” ujar Kompany. “Messi dan Ronaldo telah menetapkan standar yang sangat tinggi, tapi apa yang dilakukan Kane sekarang benar-benar istimewa.”
Kompany menambahkan, kemampuan alami Kane dalam membaca situasi di kotak penalti membuatnya sulit digantikan. “Saya tidak bisa mengajarkan bagaimana ia menanduk bola sebaik itu. Ada hal-hal yang tak bisa diajarkan, seperti kepekaan terhadap ruang kosong, dan Kane melakukannya dengan sangat baik,” imbuhnya.
Ucapan Kompany menggambarkan betapa pentingnya Kane bagi sistem permainan Bayern yang kini lebih fleksibel dan efisien.
Kane di Jalur Menuju Musim Terbaik dalam Kariernya
Dengan torehan 20 gol dari 12 laga, Kane tampaknya berada di jalur untuk menorehkan salah satu musim paling impresif dalam sejarah Bundesliga. Keberadaannya membawa dimensi baru bagi Bayern, membuat lini depan mereka lebih tajam dan sulit diprediksi.
Jika ia mampu mempertahankan konsistensi hingga akhir musim, bukan mustahil Kane akan menutup tahun dengan rekor mencengangkan, bahkan mungkin melampaui catatan gol legendaris Bundesliga sebelumnya.
Lebih dari sekadar pencetak gol, Kane kini menjelma menjadi ikon efisiensi, kepemimpinan, dan stabilitas performa di level tertinggi sepak bola dunia. Dalam perbandingan dengan Messi dan Ronaldo, Kane mungkin tak memiliki karisma global yang sama, tapi dari sisi efektivitas di lapangan — ia jelas sedang menciptakan eranya sendiri.