JAKARTA - PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH) atau DKH Hospitals berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih signifikan sepanjang kuartal III/2025. Laba bersih perseroan meroket 234% secara year on year (YoY), dari Rp2,04 miliar pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp6,82 miliar.
Direktur Utama DKHH, Satria M. Wilis, menyatakan bahwa pertumbuhan laba ini merupakan hasil dari penerapan strategi efisiensi yang tepat sasaran. “Perusahaan akan terus memperkuat posisi sebagai penyedia layanan kesehatan di wilayah underserved yang adaptif dan bertumbuh cepat,” ujarnya.
Meski pendapatan perseroan mengalami penurunan, manajemen berhasil menekan berbagai beban sehingga laba bersih bisa meroket. Laba per saham pun mencapai Rp993 per akhir September 2025.
Penurunan Beban Kompensasi Penurunan Pendapatan
Sepanjang Januari–September 2025, pendapatan DKHH menurun dari Rp113,28 miliar menjadi Rp110,91 miliar, namun pengurangan beban usaha mampu menutup dampak kontraksi pendapatan ini. Beban usaha berkurang dari Rp24,81 miliar menjadi Rp18,79 miliar, termasuk penurunan beban penjualan dari Rp4,49 miliar menjadi Rp2,13 miliar.
Selain itu, beban umum dan administrasi ditekan dari Rp20,33 miliar menjadi Rp16,65 miliar, sementara beban keuangan berkurang dari Rp8,60 miliar menjadi Rp7,56 miliar. Penurunan beban-beban ini menunjukkan kemampuan manajemen untuk menjalankan efisiensi biaya tanpa mengurangi kualitas layanan rumah sakit.
Optimisme Target Tahun 2025
Manajemen DKHH optimistis target tahunan bisa terlampaui. Tahun ini, perseroan menargetkan laba bersih sebesar Rp8,2 miliar dan pendapatan Rp165 miliar. Dengan strategi efisiensi dan fokus pada layanan di wilayah underserved, DKHH berharap dapat menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham sekaligus masyarakat luas.
“Strategi efisiensi yang kami jalankan terbukti efektif dalam mempertahankan pertumbuhan laba meski pendapatan sedikit menurun. Kami percaya target akhir tahun 2025 realistis dan dapat tercapai,” ujar Wilis.
Prospek DKHH di Pasar Layanan Kesehatan
DKH Hospitals, yang resmi listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Mei 2025, memposisikan diri sebagai pemain yang adaptif di segmen layanan kesehatan dengan pertumbuhan cepat. Efisiensi biaya yang dilakukan perseroan menunjukkan bahwa rumah sakit mampu menghadapi tantangan penurunan pendapatan tanpa mengorbankan kualitas layanan.
Langkah-langkah strategis ini termasuk pengurangan beban penjualan, efisiensi administrasi, dan pengelolaan beban keuangan secara cermat. Kombinasi ini menjadi faktor utama yang mendukung lonjakan laba bersih pada kuartal III/2025, sekaligus memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang perseroan.