JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk terus menunjukkan performa solid di tengah tantangan ekonomi global yang dinamis. Hingga September 2025, bank mencatatkan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp6,7 triliun, tumbuh 1,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kinerja ini menghasilkan earnings per share (EPS) mencapai Rp209,57, memperlihatkan peningkatan profitabilitas yang berkesinambungan. Presiden Direktur & CEO CIMB Niaga, Lani Darmawan, menyampaikan bahwa pertumbuhan laba tersebut didorong oleh peningkatan kredit dan dana murah (CASA).
“CIMB Niaga mencatat pertumbuhan laba positif pada sembilan bulan pertama tahun 2025, didukung oleh peningkatan yang baik pada kredit serta current account and savings account (CASA),” ujar Lani di Jakarta.
Dengan hasil tersebut, CIMB Niaga semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri perbankan nasional. Manajemen menilai kinerja positif ini menjadi bukti dari strategi bisnis yang efektif di tengah kondisi ekonomi yang masih berfluktuasi.
Kredit dan Dana Pihak Ketiga Tumbuh Sehat
Hingga akhir kuartal III-2025, total aset konsolidasi CIMB Niaga mencapai Rp369,5 triliun. Pencapaian ini menegaskan posisi bank sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia berdasarkan total aset.
Dari sisi pembiayaan, total kredit meningkat 4,6 persen yoy menjadi Rp228,7 triliun. Pertumbuhan ini menunjukkan komitmen bank dalam mendukung sektor riil melalui pembiayaan yang inklusif dan berkelanjutan.
Jika dirinci berdasarkan segmen, kredit usaha kecil dan menengah (UKM) menjadi kontributor tertinggi dengan pertumbuhan 5,7 persen yoy. Diikuti oleh segmen perbankan korporat yang naik 5,4 persen yoy, serta segmen perbankan konsumer yang tumbuh 4,3 persen yoy.
Sementara itu, dari sisi penghimpunan dana, total dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 8,6 persen yoy menjadi Rp278 triliun. Peningkatan tersebut turut mendorong penguatan likuiditas perusahaan di tengah kompetisi antarbank yang semakin ketat.
Rasio dana murah (CASA) juga menunjukkan peningkatan yang signifikan menjadi 67,9 persen. Total CASA naik 10,6 persen menjadi Rp188,8 triliun, mencerminkan keberhasilan strategi digitalisasi dan peningkatan layanan yang memudahkan nasabah dalam bertransaksi.
Profitabilitas Meningkat, Kualitas Aset Tetap Terjaga
Lani Darmawan menegaskan bahwa pertumbuhan kuartalan CIMB Niaga mencerminkan peningkatan operasional dan profitabilitas yang solid. Menurutnya, keberhasilan ini dicapai berkat disiplin dalam pengelolaan biaya dan peningkatan efisiensi di berbagai lini bisnis.
“Perolehan kinerja secara kuartal menunjukkan peningkatan operasional dan profitabilitas, didorong oleh pengelolaan biaya yang disiplin serta pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan,” jelasnya.
CIMB Niaga juga menjaga kualitas aset dengan prinsip kehati-hatian yang kuat. Rasio non-performing loan (NPL) bruto tercatat di level 1,98 persen, mencerminkan manajemen risiko kredit yang sehat dan terkendali.
Bank juga mempertahankan posisi permodalan yang kuat dengan capital adequacy ratio (CAR) sebesar 24,7 persen. Selain itu, loan to deposit ratio (LDR) tercatat sebesar 81,1 persen, menunjukkan keseimbangan antara ekspansi kredit dan ketersediaan dana.
Kombinasi antara profitabilitas yang baik dan kualitas aset yang stabil menjadi indikator bahwa fundamental keuangan CIMB Niaga tetap kokoh. Hal ini menjadi pondasi penting untuk melanjutkan pertumbuhan di masa mendatang.
Unit Usaha Syariah Catat Pertumbuhan Konsisten
CIMB Niaga Syariah, sebagai bagian dari CIMB Group yang fokus pada keuangan berbasis syariah, turut memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja konsolidasi. Per 30 September 2025, total pembiayaan unit syariah mencapai Rp58,2 triliun.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) CIMB Niaga Syariah tercatat sebesar Rp57,9 triliun. Pertumbuhan ini menunjukkan kepercayaan masyarakat yang semakin besar terhadap produk dan layanan keuangan syariah yang ditawarkan bank.
Kinerja positif tersebut sejalan dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap prinsip keuangan beretika dan berkelanjutan. CIMB Niaga Syariah berkomitmen memperluas jangkauan layanannya agar dapat memenuhi kebutuhan nasabah dari berbagai segmen.
Selain itu, perusahaan juga terus memperkuat digitalisasi layanan syariah melalui pengembangan fitur pada platform digitalnya. Langkah ini bertujuan untuk memberikan kemudahan akses dan meningkatkan pengalaman nasabah di era perbankan modern.
Komitmen Keberlanjutan dan Inovasi Produk Berbasis ESG
CIMB Niaga tidak hanya fokus pada profitabilitas jangka pendek, tetapi juga menempatkan keberlanjutan sebagai inti dari strategi bisnis jangka panjangnya. Hingga September 2025, hampir 24 persen dari total pembiayaan bank atau sekitar Rp54,7 triliun diarahkan untuk mendukung transisi ekonomi rendah karbon.
Pembiayaan tersebut mencakup proyek-proyek yang berkontribusi terhadap ekonomi hijau, efisiensi energi, serta pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pada bulan yang sama, CIMB Niaga juga meluncurkan Sustainability-Linked FX and Derivatives Program. Program ini dirancang untuk membantu nasabah korporasi dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam kegiatan bisnis mereka.
Produk tersebut sejalan dengan Kerangka Kerja Green, Social, and Sustainable Impact Products/Services milik CIMB Niaga. Inisiatif ini memperkuat posisi bank sebagai lembaga keuangan yang berperan aktif dalam mempercepat penerapan keuangan berkelanjutan di Indonesia.
“Pencapaian ini mencerminkan fokus strategis kami untuk mengintegrasikan keberlanjutan dalam setiap aspek solusi keuangan, sejalan dengan komitmen jangka panjang kami menuju masa depan yang lebih hijau,” kata Lani menegaskan.
Outlook Positif dan Strategi Berkelanjutan ke Depan
Dengan kinerja yang stabil dan fundamental yang kuat, CIMB Niaga optimistis terhadap prospek pertumbuhan hingga akhir tahun. Strategi fokus pada pembiayaan produktif, efisiensi biaya, dan inovasi digital menjadi kunci utama dalam menjaga kinerja positif di tengah perubahan ekonomi global.
CIMB Niaga juga terus memperkuat portofolio pembiayaan hijau dan produk-produk yang mendukung transformasi ekonomi berkelanjutan. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank yang tidak hanya tumbuh secara finansial, tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan.
Dengan dukungan digitalisasi yang masif dan komitmen pada prinsip tata kelola yang kuat, CIMB Niaga siap menghadapi tantangan industri perbankan di masa depan. Bank ini menargetkan pertumbuhan berkelanjutan dengan tetap menjaga keseimbangan antara profit, people, dan planet.
 
                    
 
             
                   
                   
                   
                
             
                
             
                                                      
                                                    
                                                      
                                                    
                                                      
                                                   