JAKARTA - ES (73), salah satu korban ledakan gas di Perumahan Taman Palem Lestari, Cengkareng Barat, meninggal dunia setelah dua hari menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Korban mengembuskan napas terakhirnya pada Senin, 20 Oktober 2025, setelah mengalami luka bakar parah yang meliputi sekitar 55 persen tubuhnya.
Kapolsek Cengkareng, Kompol Fernando Saharta Saragi, menyampaikan bahwa pihak kepolisian langsung mendatangi rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. “Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Semoga almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” ucapnya.
Kematian ES menambah deretan korban dari ledakan yang mengguncang perumahan tersebut, sekaligus menjadi pengingat pentingnya keselamatan penggunaan tabung gas rumah tangga.
Kronologi Ledakan dan Penyebabnya
Ledakan terjadi pada Rabu, 15 Oktober 2025, di rumah Blok A27 No.3 RT 013/016 milik Eliharti (73). Tabung gas 12 kilogram yang terpasang di dapur diduga menjadi sumber insiden. Menurut Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Parman Gultom, regulator tabung gas yang bocor menyebabkan gas menumpuk di dapur.
“Gas itu bau, bocor dari regulatornya, begitu dinyalakan, mau masak, langsung meledak, karena di situ sudah bau, sudah pengap, jadi gas sudah berkumpul di dapur,” ujar AKP Parman.
Ledakan terjadi saat korban hendak menyalakan kompor. Gas yang sudah terakumulasi di ruangan langsung tersulut, memicu ledakan besar yang merusak struktur rumah dan menimbulkan luka pada penghuni.
Dampak Kerusakan Rumah dan Lingkungan Sekitar
Akibat ledakan, atap rumah jebol, plafon runtuh, kusen jendela copot, dan kanopi depan ambruk. Bahkan rumah tetangga ikut terdampak; plafon bolong dan dinding mengalami retak akibat getaran ledakan.
“Ada kena dampak ke tetangga. Ledakan besar. Iya (rumah hancur), yang satu lagi kena dampak juga, kena plafon, hancur juga. iya (tetangga) kena juga, ada dampak lah itu, kena dampak ke tetangga, rumah tetangganya juga rusak, korban juga iyya,” kata AKP Parman.
Kerusakan ini menegaskan besarnya energi ledakan akibat kebocoran gas, sekaligus menjadi peringatan penting bagi masyarakat untuk selalu memeriksa tabung gas dan regulator sebelum digunakan.
Korban Luka-luka dan Penanganan Medis
Selain ES, dua warga lain juga menjadi korban. Eliharti (73), pemilik rumah, mengalami luka bakar 60–70 persen, sementara Woen (47), tetangga sebelah rumah, mengalami cedera di kepala akibat tertimpa reruntuhan. Kedua korban sempat menjalani perawatan intensif, namun ES meninggal dunia akibat luka bakar yang parah.
Peristiwa ini menunjukkan pentingnya kesadaran keselamatan penggunaan tabung gas rumah tangga, terutama bagi rumah tangga dengan penghuni lanjut usia atau yang tinggal di hunian padat.
Pentingnya Keselamatan Gas Rumah Tangga
Insiden ini menjadi pengingat bahwa penggunaan tabung gas di rumah memerlukan perhatian ekstra. Pemeriksaan rutin pada regulator dan selang gas, ventilasi dapur yang baik, serta edukasi bagi penghuni rumah dapat mencegah tragedi serupa.
Pihak kepolisian dan masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebocoran gas dan segera mengambil langkah pencegahan. Dengan langkah-langkah preventif, risiko ledakan gas dapat diminimalisasi, sehingga keselamatan penghuni rumah tetap terjaga.