JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni kembali memperluas portofolio bisnisnya dengan memperkuat posisi di sektor keagenan kapal pesiar asing dan pengangkutan barang. Langkah strategis ini dilakukan melalui kolaborasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, serta PT Pertamina International Shipping (PIS).
Direktur Utama Pelni, Tri Andayani, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari strategi besar perusahaan untuk meningkatkan daya saing dan kualitas layanan di sektor pelayaran nasional, terutama pada bidang keagenan kapal pesiar asing.
“Kerja sama ini menjadi tonggak penting bagi perusahaan untuk menghadirkan layanan keagenan kapal yang tidak hanya andal secara operasional, tetapi juga memiliki legitimasi resmi dari otoritas keimigrasian. Kami siap memberikan layanan yang cepat, aman, dan profesional kepada mitra keagenan,” ujar Tri dalam keterangan resmi.
Melalui kolaborasi ini, Pelni menjadi salah satu dari tiga perusahaan keagenan kapal nasional yang secara resmi ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Imigrasi untuk menangani layanan keagenan bagi kapal pesiar asing, bersama GAC dan Ben Line.
Langkah tersebut menandai posisi strategis Pelni sebagai perusahaan pelayaran nasional yang semakin memperkuat perannya dalam mendukung sektor pariwisata bahari dan layanan logistik laut berkelas internasional.
Layanan Keimigrasian di Atas Kapal, Dorong Efisiensi dan Kualitas
Salah satu inovasi penting dalam kerja sama ini adalah penyediaan layanan pemeriksaan keimigrasian langsung di atas kapal pesiar asing. Dengan skema tersebut, proses administrasi bagi wisatawan dan awak kapal akan menjadi lebih efisien, tanpa harus melalui antrean panjang di pelabuhan.
Tri Andayani menjelaskan, inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi maritim yang modern dan ramah bagi kapal pesiar internasional.
“Kolaborasi antara Pelni dan Direktorat Jenderal Imigrasi diharapkan mampu meningkatkan efisiensi proses pemeriksaan keimigrasian, memperkuat kualitas layanan keagenan kapal, serta mendorong pertumbuhan sektor pelayaran wisata nasional yang berdaya saing internasional,” ujarnya.
Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya mendukung target pemerintah dalam pengembangan industri pariwisata maritim dan pelayaran wisata yang berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi daerah.
Pelni, sebagai perusahaan pelayaran milik negara dengan jaringan luas di seluruh nusantara, dinilai memiliki kapasitas dan infrastruktur yang memadai untuk mengelola arus kedatangan kapal pesiar asing secara profesional dan terintegrasi.
Sinergi Pelni dan Pertamina International Shipping untuk Kargo Nasional
Selain memperluas layanan keagenan kapal pesiar, Pelni juga menandatangani Kerja Sama Strategis dengan PT Pertamina International Shipping (PIS). Fokus kerja sama ini mencakup bisnis curah kering (dry bulk), curah cair (liquid bulk), serta peluang usaha lainnya di sektor logistik laut.
Kerja sama dengan PIS merupakan wujud sinergi antar BUMN yang memiliki tujuan besar untuk mengoptimalkan potensi bisnis maritim nasional melalui kolaborasi yang saling menguntungkan.
Tri Andayani mengungkapkan bahwa kedua perusahaan akan bekerja sama dalam berbagai bidang strategis, seperti pengangkutan produk curah, dukungan logistik proyek besar (project cargo), pengiriman barang, hingga pengembangan kapasitas dan kapabilitas SDM.
“Kami optimistis kolaborasi ini akan membuka peluang bisnis baru dan meningkatkan efisiensi logistik nasional,” ujar Tri.
Menurutnya, langkah sinergis ini juga menjadi momentum penting bagi Pelni untuk memperkuat posisi perseroan di sektor angkutan barang nasional, sekaligus memperluas peran perusahaan dalam mendukung rantai pasok industri dan distribusi logistik di seluruh wilayah Indonesia.
Kerja sama tersebut menunjukkan bahwa Pelni tidak hanya fokus pada bisnis penumpang, tetapi juga bertransformasi menjadi perusahaan pelayaran modern yang berperan besar dalam ekosistem logistik dan energi nasional.
Perluas Ekosistem Logistik dan Dukung Efisiensi Nasional
Melalui dua kolaborasi besar ini — dengan Direktorat Jenderal Imigrasi dan Pertamina International Shipping — Pelni memperkuat perannya dalam ekosistem logistik dan pelayaran nasional.
Kedua kerja sama tersebut dirancang untuk meningkatkan efisiensi layanan, memperluas potensi bisnis, dan memperkuat sinergi antar-BUMN dalam mewujudkan sistem transportasi laut yang lebih modern dan berkelanjutan.
“Kami melihat sinergi antarperusahaan pelat merah menjadi langkah konkret dalam mempercepat integrasi layanan logistik nasional sekaligus meningkatkan daya saing sektor pelayaran Indonesia,” jelas Tri.
Dengan pengalaman panjang di bidang pelayaran dan pengelolaan kapal, Pelni berkomitmen untuk terus beradaptasi terhadap dinamika industri global, termasuk dengan memperluas jaringan kerja sama dan memperkuat aspek digitalisasi layanan.
Ke depan, Pelni menargetkan bisnis keagenan kapal dan kargo akan menjadi salah satu motor pertumbuhan baru perusahaan, seiring dengan meningkatnya permintaan akan layanan logistik laut dan pelayaran wisata.
Langkah Strategis Menuju Transformasi Bisnis Pelayaran Nasional
Pelni telah menunjukkan komitmen kuat dalam menjalankan peran ganda sebagai operator pelayaran publik sekaligus entitas bisnis komersial yang adaptif dan berorientasi inovasi.
Kedua kerja sama yang dijalin pada Oktober 2025 ini menjadi bagian dari strategi transformasi korporasi untuk memperkuat posisi Pelni dalam mendukung konektivitas maritim nasional dan pengembangan ekosistem logistik terintegrasi.