Kapal Ferry Banda Aceh–Sabang Tetap Berlayar, Ini Jadwal dan Tarif Lengkapnya

Selasa, 21 Oktober 2025 | 13:56:13 WIB
Kapal Ferry Banda Aceh–Sabang Tetap Berlayar, Ini Jadwal dan Tarif Lengkapnya

JAKARTA - Transportasi laut kembali menunjukkan perannya sebagai urat nadi penting bagi mobilitas dan logistik di Aceh. Layanan penyeberangan ferry Banda Aceh–Sabang dipastikan tetap berjalan normal pada Selasa, 21 Oktober 2025.

Keputusan ini membawa angin segar bagi masyarakat lokal dan wisatawan yang ingin menyeberang ke Pulau Weh. Jalur ini juga menjadi tulang punggung pengiriman logistik ke wilayah Sabang.

Jadwal Lengkap Pelayaran Ferry untuk Hari Selasa, 21 Oktober 2025

Dua kapal utama akan melayani pelayaran reguler dari dan ke Pulau Weh sepanjang hari. Kedua armada tersebut adalah KMP Aceh Hebat 2 dan KMP BRR.

Dari Pelabuhan Ulee Lheue (Banda Aceh) menuju Pelabuhan Balohan (Sabang), kapal pertama berangkat pukul 08.00 WIB menggunakan KMP Aceh Hebat 2. Kemudian disusul oleh KMP BRR pada pukul 12.00 WIB, dan kembali KMP Aceh Hebat 2 beroperasi pada pukul 16.30 WIB.

Sementara dari arah sebaliknya, Pelabuhan Balohan menuju Ulee Lheue, KMP BRR berangkat pukul 08.00 WIB. Dilanjutkan oleh KMP Aceh Hebat 2 pada pukul 12.00 WIB dan KMP BRR kembali beroperasi pada pukul 16.30 WIB.

Kehadiran layanan reguler ini sangat penting untuk memastikan arus perjalanan tetap stabil, khususnya jelang musim liburan dan akhir tahun. Penumpang pun disarankan merencanakan waktu keberangkatan lebih awal untuk menghindari antrean.

Tarif Terjangkau untuk Penumpang dan Kendaraan

Tarif penyeberangan masih mengacu pada ketentuan resmi yang ditetapkan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Untuk penumpang dewasa, tarif yang berlaku adalah Rp35.000 per orang.

Bayi berusia 0–3 tahun dikenakan tarif sebesar Rp4.200 per orang. Tarif ini dinilai masih terjangkau dan ramah untuk semua kalangan masyarakat.

Untuk kendaraan, sepeda motor dikenai tarif sebesar Rp68.000 per unit, tarif ini sudah termasuk pengendara. Sedangkan untuk kendaraan roda empat seperti mobil pribadi, tarifnya adalah Rp457.000 per unit.

Kebijakan tarif ini berlaku untuk semua jadwal pelayaran, baik dari Banda Aceh ke Sabang maupun sebaliknya. Biaya tersebut mencerminkan pentingnya efisiensi dan kesinambungan layanan transportasi antarpulau.

Operator ferry mengingatkan semua calon penumpang untuk hadir paling lambat 30 menit sebelum keberangkatan. Hal ini bertujuan untuk memperlancar proses pembelian tiket dan antrean masuk ke kapal.

Dukungan Logistik dan Konektivitas Ekonomi

Selain mengangkut penumpang, ferry juga memainkan peran vital dalam mendukung konektivitas logistik antarwilayah. Barang kebutuhan pokok dan logistik lainnya secara rutin diangkut untuk memastikan pasokan di Sabang tetap stabil.

Keberlangsungan pelayaran ini sangat penting bagi roda perekonomian lokal di pulau tersebut. Dengan jadwal pelayaran yang konsisten, distribusi barang bisa berjalan tanpa hambatan berarti.

Banyak pelaku usaha juga menggantungkan distribusi produk mereka melalui jalur ini. Tidak hanya bagi warga, tetapi juga untuk pelaku sektor wisata yang semakin menggeliat di Sabang.

Bagi wisatawan, kelancaran transportasi laut membuat perjalanan ke destinasi eksotis seperti Pulau Weh menjadi lebih mudah. Keindahan alam bawah laut dan pantai Sabang menjadi daya tarik tersendiri yang sayang untuk dilewatkan.

Pengingat Penting bagi Penumpang

Calon penumpang perlu memperhatikan jadwal pelayaran yang bisa saja berubah sewaktu-waktu. Hal ini tergantung pada kondisi cuaca dan operasional pelabuhan yang bersangkutan.

Karena faktor keamanan dan kenyamanan, keputusan untuk menunda atau membatalkan pelayaran bisa dilakukan oleh pihak berwenang. Maka dari itu, memantau informasi terkini sangat disarankan bagi semua pengguna jasa.

Meski cuaca diprediksi cerah untuk hari Selasa, antisipasi dan kesiapsiagaan tetap menjadi hal utama. Komunikasi antara otoritas pelabuhan dan operator kapal terus dijaga untuk menjamin keselamatan pelayaran.

Dengan armada yang telah beroperasi secara teratur dan layanan yang semakin efisien, masyarakat dapat mengandalkan rute laut ini. Bagi warga Banda Aceh maupun Sabang, koneksi transportasi ini bukan sekadar alat mobilitas, melainkan bagian dari keseharian.

Maka dari itu, kehadiran KMP Aceh Hebat 2 dan KMP BRR di rute ini bukan hanya soal transportasi. Namun juga simbol penghubung ekonomi, sosial, dan budaya antara daratan Aceh dengan pulau terluarnya.

Terkini